Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution melepas pelayaran perdana Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Jatra II tujuan Gunungsitoli-Sibolga pulang pergi (PP).
“Kami meminta pemberantasan kutipan ilegal di Pelabuhan Gunungsitoli,” ujar Bobby sesaat sebelum melepas KMP Jatra II, di Pelabuhan Angin Gunungsitoli dalam keterangan tertulis di Medan, Sabtu.
Sebab, kata dia lagi, kutipan ilegal menjadi salah satu faktor meningkatnya harga barang-barang di Kepulauan Nias.
Hal itu dinyatakannya menanggapi keluhan warga Kepulauan Nias atas masih adanya calo tiket dan kutipan biaya pengangkutan barang di pelabuhan.
“Yang ilegal-ilegal harus kita berantas, calo, kutipan-kutipan liar. Kalau bisa kita memotong biaya-biaya lain, karena ini mempengaruhi harga barang yang masuk ke Nias,” kata Bobby.
Gubernur lepas pelayaran juga meminta kepada pihak pelabuhan dan kapal penyeberangan untuk terus meningkatkan pelayanan serta menurunkan harga tiket.
“Kita tingkatkan pelayanan, kalau bisa kita turunkan lagi harga transportasi ini agar masyarakat nyaman menggunakannya,” ujar Bobby pula.
Kehadiran KMP Jatra II yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry menambah armada di lintas penyeberangan Gunungsitoli-Sibolga, karena selama ini hanya dilayani kapal motor milik PT Wira Jaya Logitama Lines yang dikelola swasta.
Saat ini harga tiket penumpang dewasa Rp93.100/orang dan bayi Rp9.100/orang, sedangkan kendaraan golongan I Rp114 ribu/unit, golongan II Rp190 ribu/unit, dan golongan III Rp322.500/unit.
Kemudian, tarif kendaraan golongan IV penumpang Rp1.662.500, kendaraan barang Rp1.284.400, golongan V penumpang Rp2.357.900, dan kendaraan barang Rp2.568.800.
Untuk kendaraan golongan VI penumpang 3.382.000, kendaraan barang Rp4.278.800, kendaraan golongan VII Rp 4.943.800, golongan VIII Rp 7.318.800, dan golongan IX atau truk trailer Rp10.592.500.
“Saya harap tarif ini masih bisa kita kaji lagi, kita tekan lagi agar lebih murah lagi, tetapi tentu tidak mengurangi kualitas pelayanannya,” kata Bobby.
Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo mengatakan, KMP Jatra II sebelumnya beroperasi untuk jalur penyeberangan Lembar di Nusa Tenggara Barat-Jangkar di Jawa Timur.
KMP Jatra II memiliki bobot 392 GT (Gross Tonnage) ini memiliki panjang 90,7 meter dengan lebar 15,6 meter berkapasitas 100 kendaraan, dan 300 orang penumpang.
“Sebelum sampai di sini Jatra II dicek seluruh kesiapannya di Semarang, fasilitas, mesin dan lainnya. Kemudian di sini siap untuk jadi moda transportasi Gunungsitoli-Sibolga,” kata Heru Widodo.
Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli mengatakan, layanan penyeberangan ini telah lama dinanti warga Kepulauan Nias.
Pihaknya menyebutkan, kehadiran KMP Jatra II menambah opsi masyarakat untuk transportasi lintas Gunungsitoli-Sibolga.
“Kami sangat bahagia karena transportasi laut sangat penting bagi kami untuk mobilitas barang dan orang, pelayaran ini sudah lama dinantikan warga Nias,” kata Sowa’a Laoli.
